POLA INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR

Mengintegrasikan atau menyatupadukan nilai–nilai oleh tujuan pendidikan sekolah Katolik, Yayasan Pangudi Luhur dan SMU Pangudi Luhur Jakarta yang mengacu kepada perolehan perkembangan menjadi manusia seutuhnya dengan seoptimal mungkin.

Suasana perolehan, menciptakan komunitas pendidikan dialogis (masyarakat dunia pendidikan yang dilandasi hubungan timbal balik) yang diwarnai adanya suasana: saling percaya, saling menghormati, ada harapan yang jelas, saling memperhatikan, cinta kasih, kemerdekaan untuk berkreasi, kritis, eksploratif (pencarian dan penggalian potensi) dan keberanian untuk bertanya dan berpendapat. 

Pendekatan pribadi menekankan kerekanan dalam pelayanan yang ditunjukkan pada:

  1. Posisi guru sebagai Pendamping, Fasilitator (pemudah), Mediator (penghubung/penengah), Instruktur (pengarah) dan siswa sebagai Subyek pendidikan/pelaku pendidikan.
  2. Sebutan yang paling tepat untuk siswa adalah Saudara/Anda.
  3. Masing–masing pribadi menampakkan kewibawaannya, yaitu: adanya keserasian antara perkembangan profesionalnya (kemampuan dan bakat), personalitasnya (kepribadian) sosialitasnya, moralitasnya dan religiusitasnya (keimanan).
  4. Masing – masing pribadi dibiasakan untuk melakukanrefleksi (mawas diri), validasi (menghargai dan saling bantu), teman sejawat, rapat, musyawarah dan pengembangan pribadi.

Strategi/metode pendampingan harus kontekstual (berdasarkan situasi yang aktual) berurat berakar dalam Iman dan Budaya setempat. Untuk itu perlu adanya pembiasaan untuk mengadakan analisis situasi: Iman, Sosial, Budaya, Ekonomi, Politik, yang menghidupi zamannya.

Pola interaksi belajar mengajar pendamping siswa dapat bervariasi sebagai berikut:

  1. Pola pendamping siswa, isi pengarahannya adalah: memberi informasi, memberi tugas, memotivasi, membangun persepsi/tanggapan kesadaran memberi umpan balik, membina disiplin kelas atau kelompok kerja dsb.
  2. Pola kesiswaan pendamping, isi kegiatannya adalah: bertanya, mengusulkan sesuatu, meminta bantuan pendamping berkonsultasi, melaporkan hasil kerja, mengkoreksi informasi, menjawab pertanyaan pendamping dan sebagainya.
  3. Pola siswa–siswa, isi kegiatannya adalah: tanya jawab, diskusi, adu argumen dalam debat, berdialog, belajar kelompok, pemecahan masalah, demonstrasi (peragaan), bereksperimen, merancang sesuatu dan sebagainya
Tutup

Cari

Close